Pages

Total Viewer

PT. Central Sarana Pancing. Powered by Blogger.

Popular Posts

Mancing Di Danau Perumahan Wahana, Bekasi Kab


Hampir Sembilan puluh persen (90%), kawasan perumahan atau pemukiman yang dibangun oleh pengembang di Kabupaten/Kota Bekasi diwajibkan mempunyai resapan air, hal ini untuk menampung air limbah rumah tangga dan untuk menampung air pada saat musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi genangan air terhadap bahaya kebanjiran. 

Kurang lebihtujuh (7) kilometer dari Jalan Raya Sultan Agung, Pertigaan Aqua, Kota Bekasi dan bersebelahan dengan Perumahan Pondok Ungu Permai, tepatnya di Perumahan Wahana, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, terdapat danau dengan luas sekitar dua (2) hektar dikelilingi pagar bambu yang dikelola oleh warga setempat dengan maksud untuk keamanan lingkungan terhadap bahaya tenggelam terutama anak-anak.

Setiap hari selalu dipenuhi oleh para pemancing dari berbagai penjuru, baik pemancing dari sekitar perumahan maupun dari Kota/Kabupaten Bekasi, bahkan dari Jakarta. Terlebih lagi apabila hari libur, lapak-lapak (spot) yang banyak ikannya dapat dikatakan “full capacity”, bagi mereka yang bukan satu kelompok atau belum mengenal, dapat dipastikan mereka enggan bergabung atau jongkok berhimpitan.
               Dari hasil pengamatan bukan dari “Lembaga Survey” resmi lhoo ..!, dalam setiap arena pemancingan di alam bebas (fresh water) atau mincing di laut (salt water), para pemancing bisa dikatakan “fifthy-fifthy”. Maksudnya ; separuhnya adalah para pemancing lama yang sebelumnya di antara mereka telah saling bertemu dan saling mengenal dan separuh lagi adalah orang-orang (anglers) atau pemancing pemula yang ingin menikmati sensasi mancing.
Saat menerima ajakan dari seorang pemancing dari Perumahan Telaga Mas, Kota Bekasi, sekitar pukul Sembilan pagi, kami meluncur menuju danau yang dikabarkan banyak ikannya.Tidak hanya itu, kabarnya ikannya besar-besar dan pola yang dipergunakan mancing di sana dengan teknik mancing setengah air yang artinya pemasangan pelampung cukup dengan kedalaman 60 cm saja mengingat danau tersebut cukup dalam jika kita mincing dasar. 
“Lumayan Pak  …, baru tujuh ekor, yang ukuran tiga jari dua ekor, barusan kayanya gede tuh! Senar kita sampe putus”, Engkong Sobri menimpali pertanyan kami seraya melepas mata kail dari mulut ikan mujair ukuran babon.
Benar .., lapak-lapak (spot) yang banyak ikannya telah dipadati oleh para pemancing, dengan berpegang pada asumsi di atas, kami (penulis) dan Rekan-rekan mencoba untuk berhimpitan dan duduk bersebelahan dengan Rekan kami yang telahdatang lebih dulu. Maklum .., kami telah sering bertemu di berbagai medan pemancingan, sehingga kami tak sungkan-sungkan untuk jongkok bersebelahan dan memasang piranti mincing kami. Di sinilah letak “solidarity for fishing”, saling berbagi, canda ria sesame aki-aki/opa-opa, demikian juga dengan para anak muda kita saling berbagi pengalaman.
Penulis menyempatkan ngobrol dengan salah seorang pemancing ;
               “Bang …, sudah dapat banyakya?!” Kami mengawali pembicaraan dengan seorang Mania Mancing yang pernah mancing bareng di Marunda dan di Muara Banjir Kanal Timur.
“Sering dapet yang besar Bang?” kami melanjutkan obrolan, sambil mengatur posisiikan agar dapat difoto dengan baik.
“Kalo mancing di mari, banyak yang gede-gede Pak .., sekarang dapat banyak, besokya … belum tentu, namanya juga mancing!” Imbuh Engkong Sobri sambil memasukkan ikan kedalam korang.
Posisi kami memancing cukup mengasyikan karena menghadap ke Utara, sedangkan matahari pagi datang dari sebelah kanan atau Timur dan terbenam di sebelah kiri/Barat. Cuaca Nampak cukup cerah sehingga tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.15 WIB,  para Pemancing (Anglers) satu per satu bergegas pulang.  Pada trip mincing di hari Minggu ini kami menikmatinya senang hati, karena memperoleh ikan agak lumayan, ada penyegaran (refreshing), dan pencerahan untuk menyongsong secercah harapan di hari esok.  Selamat mincing sambil berwisata.SubagyoSlamet.


0 komentar:

Post a Comment