Pages

Total Viewer

PT. Central Sarana Pancing. Powered by Blogger.

Popular Posts

Tuna Alor, Kupang



Pada fokus kali ini Mancing Mania mengangkat tentang trip mancing yang dilakukan para mania yang berasal dari Jakarta, Semarang dan Makasar, ke perairan Alor, Kupang. Predator liar alor seperti ikan tuna, snapper dan amberjack menjadi buruan dari tim.
                Perjalanan trip kami menuju Alor dilakukan pada tanggal, 13 Maret 2014 dengan peserta  8 para mania yang datang dari 3 kota berbeda. Mudita, Irawan, Gunawan peserta asal Semarang. Clemens asal Makasar dan Agus Sidharta, Gwan, Rudi serta Halim asal Jakarta.
Peserta asal Jakarta dan makasar berkumpul di Bandara International Soetta pukul 2.00 wib, di terminal 1 C. Keberangkatan jam 4.00 menuju Kupang dan transit di Surabaya. Peserta asal Semarang juga transit di surabaya dan berkumpul bersama melanjutkan perjalanan menuju kupang.
Kurang lebih 2 jam perjalanan sampai di Kupang. Di Kupang peserta langsung menitipkan bagasi ke counter chek in Bandara Eltari dan diterima dengan baik oleh crew darat Transnusa yang akan berangkat ke Alor jam 14.00 Wita.
Jam 14.00 wita peserta melanjutkan perjalanan menuju Alor lebih kurang 50 menit perjalanan dan langsung dijemput crew Thedoras yg dipimpin oleh wiwied soeparto.
Sesampai di Pelabuhan Kalabahi seluruh peserta melakukan makan malam dan persiapan terakhir sebelum berangkat menuju spot. Tepak pukul 19.00 kapal theodoras berangkat dengan pimpinan Kapten Endang dan 4 org crew.

Jalannya Trip
                Selama dalam perjalanan ± 6 jam seluruh peserta memanfaatkan waktu dengan istirahat di tempat yg telah disediakan, 4 kamar tidur full AC dan 4 lagi tidur Full fresh air dikabin tengah,tersedia 1 kamar mandi, 1 ruangan dapur dan meja makan.
Spot yang kami tuju ialah Pulau Marissa, Pulau Kambing dan Pulau Kera. Tiba di spot pertama sampai jam 1.00 wita, seluruh peserta langsung mempersiapkan piranti buat jigging. Metal jig yang dipakai 300 gr dan light jigging. I
kan seperti ambarjack,ruby,dogtooth dan kakap merah berhasil diangkat dengan rata2 6-8 kilo perekornya. Sampai pagi hari team berhasil menaikkan 15 ekor ikan, semua reil berdirit ketika strike berlangsung. Selanjutnya Kapten Endang mengajak pindah spot ke lokasi lain yang disesuaikan dengan pasang surut air laut.
Sambil pindah spot peserta melakukan sarapan pagi yg dipersiapkan chef Ambon dengan nasi goreng dan sambal pete, ada juga yg memilih mie goreng dan mie bakso serta ditemani dengan white coffe dan hot tea.
Di spot kedua kembali peserta mempersiapkan piranti mancing dengan teknik dasaran dengan umpan ikan tembang. Kami secara berturut-turut berhasil dinaikkan ambar jack dan tuna gigi anjing atau dogtooth ukuran sedang.
Sekitar pukul 9.00 wita, ril Clement berderit sangat keras dan kenur keluar panjang, semua angler ikut membantu mempersiapkan gimbal. Pertarungan berlangsung hampir 15 menit dan akhirnya Yellow Fin tuna (YFT) berhasil dinaikkan dengan berat ± 10 kg.
Seluruh Angler langsung bersuka-cita dihari pertama ini. Chef Ambon segera mempersiapkan peralatan untuk membuat sashimi YFT dengan bumbu yang sudah dibawa Agus Sidharta. Ini pengalaman luar biasa menikmati sashimi hasil tangkapan bersama. Dagingnya cukup lezat dan bumbunya sangat pas.
                Tidak berapa lama terdengar lagi deritan reil cukup panjang, ternyata ril Milik Gunawan. Perlawanan ikan sangatlah gigih dengan terus menarik hingga kenur terus keluar. Sekitar 5 menit berlalu Gunawan menyerah karena ikan melakukan perlawanan luar biasa, diburitan kapal dengan sigap Halim mengambil kendali.
Tidak berapa lama ikan menarik kencang senar dan berlari ke arah haluan kapal. Dengan segera Halim berlari ke arah haluan buat menyeimbangan fight dengan big monster ini. Reil tidak mampu digulung karena perlawanan yg luar biasa, sementara itu hampir 250 meter pe 8 telah terulur dan perlawanan ikan terhenti pada saat itu.
Halim memompa rod dan menggulung reil perlahan-lahan sampai naik 50 meteran ,karena ikan terus melakukan perlawanan joran dan ril dipindahkan ke Rudi setelah itu berlanjut lagi keGwan dan Mudita. Tidak ketinggalan fotographer berhasil menshoot beberapa pose joran melengkung.
Perlawanan masih terus berlangsung dan dilanjutkan oleh Agus Sidharta dan terakhir oleh Irawan. Akhirnya sekitar 45 menit ikan naik kepermukaan dan terlihatlah ikan tuna dogtooh. Segera 2 buah ganco diambil untuk menaikkan ikan pada dek kapal, semua bersorak dengan hasil tangkapan dihari pertama ini.
Selanjutnya semua angler melakukan sesi photo bersama dan melakukan penimbangan dengan hasil 71 kg. Piranti yang digunakan ril shimano zaragoza dan joran Maguro havy duty jigging.
Kami sempatkan untuk makan siang, sambil makan piranti pancing kami tetap diturunkan dan diikat dengan tali pengaman. Namun, tiba-tiba ril milik Halim berderit kencang.
Fish on, Halim meraih pirantinya sambil memperketat drag ril. Namun ril tidak mampu menahan tarikan ikan yang berlari ke bawah hingga pe 6 sudah terulur 250 meter. Pertarungan tidak berlangsung lama karena ikan terus menarik ke dasar dan hook up tidak kena sempurna akhirnya mata kail terlepas.
                Habis makan siang, mancing dilanjutkan dengan teknik popping dan casting. Kami berhasil mendapatkan ikan YFT dengan berturut-turut, namun ikan YFT yang naik hanya berukuran sedang saja. Hasil popping dan casting kurang begitu memuaskan dan selanjutnya spot berpindah ke spot mancing dasaran.
Sehubungan dengan hari pertama yang sangat memuaskan sebagian peserta ambil posisi rebahan dikasur untuk persiapan lebih bugar dihari kedua. Sambil menunggu datangnya pagi, Halim terbangun pukul 23.00 wita dan langsung ke dapur memesan mie goreng dan hot tea kepada Chef Ambon.
Sambil menikmati hot tea peralatan mancing dipersiapkan buat mancing dasaran dengan sasaran ikan kerapu buat dimakan esok harinya. Beberapa ekor berhasil dinaikkan, hingga pukul 01.00 reil kembali berderit dan berhasil dinaikkan dogtooth ukuran sedang dan disusul ikan Blue fin Tuna. Sampai pagi hari hanya sedikit yg berhasil dinaikkan.
 
Hari Kedua
Hingga pagi hari seluruh tim lelap dalam tidur. Hari kedua ini sekaligus hari terakhir kami memancing di Alor. Kali ini kami akan menjajal spot yang berisikan ikan escolar, konon escolar disini berukuran besar-besar jika sedang beruntung dan frenzy.
Menuju spot escolar memakan waktu 3 jam perjalanan, lumayan jauh dan agar tidak jenuh perangkat trollingpun diturunkan untuk mencoba keberuntungan. Mancing Trolling tidak berhasil strike, Irawan, Rudi, Mudita dan Halim melanjutkan mancing teknik casting disekitar pinggir pulau.
Berturut-turut tim berhasil strike beberapa ekor yft dan kerapu. Mancing teknik ini memang kurang hasilnya dibandingkan teknik ngoncer dan dasaran. Sambil menunggu waktu malam perjalalanan dilanjutkan ke kampung terdekat untuk membeli perbekalan buat malam hari.
                Sambil menunggu malam kapten Endang membawa kami untuk menujukan indahnya bawah laut perairan alor. Kami melakukan snorkling disekitar pulau terdekat, tidak menunggu waktu lama Gwan langsung terjun dikedalaman 6 meter lalu dilanjutkan Gunawan, Mudita dan Halim.
Puas snorkling, Kapten Endang memindahkan kapal ke spot Escolar walaupun waktu menjelang malam. Peralatan mancing langsung diturunkan dengan teknik dasaran, strike pertama diperoleh Halim. Ril miliknya berderit, dengan perlawanan gigih akhirnya ikan ambarjack sebesar 7 kg berhasil dikandaskan.
                Menurut Kapten, waktu malam ialah waktu terbaik saat mancing escolar. Piranti pancingpun dirubah dengan bandul metal jig 500-600 gram yg berfosfor dengan mata kail disesuaikan dengan target escolarnya.
Di kedalaman 180 meter, kami berjibaku untuk menaklukan ikan escolar. Sesaat menurunkan umpan, kami tidak menunggu begitu lama hingga ril milik Halim berderik. Escolar pertama berbobot 9 kg berhasil ditaklukan Halim. Selanjutnya giliran Gwan yang mengangkat escolar hampir 15 kg.
Rudi mendapat kesempatan strike, pertarungan cukup seru hampir 30 menit lamanya dan akhirnya escolar sekitar 20 kg berhasil dikandaskan. Selanjutnya berturut-turut Agus Sidharta dan Gunawan juga strike tapi tidak begitu besar.
Beberapa ikan escolar yang berhasil dinaikkan di rilis kembali agar lestari buat para mania lainnya, sehingga ketika kembali akan tetap bisa merasakan sansasi strike dan fight ikan escolar.
Kami hanya membawa 2 ekor escolar yg dipotong kecil-kecil buat oleh-oleh dan kenang-kenangan kami. Trip mancing malam terakhir inipun berakhir sudah tepat pukul 10 malam dan perjalananpun dilanjutkan kembali kepelabuhan Kalabahi, Alor.

                Perjalanan kembali ke Pelabuhan Kalabahi, alor, memakan waktu 6 jam dan sampai ketujuan persis jam 4 subuh wita. Para pesertapun bersiap-siap mandi dan berkemas-kemas naik ke darat. Kami langsung bergegas menuju Bandara Mahi Airport dengan jadwal penerbangan pukul 8.00 wita menuju Kupang. Ndi seperti dikisahkan Halim Harefa









0 komentar:

Post a Comment