Pages

Total Viewer

PT. Central Sarana Pancing. Powered by Blogger.

Popular Posts

Tim G-Tech, Binuangen | Jigging Tongkol di Tengah Malam


Binuangeun masih menjadi primadona bagi para mania, berbagai macam teknik mancing dapat diaplikasikan di Binuangeun. Trip kali ini datang dari tim G tech yang baru pertama kali sebagai tim turun ke Binuangeun.
            Trip berlangsung hari Sabtu dan minggu, 5-6 April 2014, dengan menggunakan KM. Jagat 1 bersama kapten Muksin. Mengawali keberangkatan dari titik poin yang ditentukan, yaitu Latumenten, Jakarta Barat (04/4).
            Perjalanan dengan menggunakan akses tol Jakarta-Merak dengan keluar di Tol Serang Timur, kami mengarahkan kendaraan melalui Picung-Malimping dan Binuangeun. Sayang jalan cukup rusak berat untuk dilalui, sehingga kami harus eksta hati-hati untuk menghindari jalan berlubang besar.
            Kami tiba di Binuangeun pukul 05.00, kami maksimalkan untuk istirahat sejenak. Pukul 07.00 barang sudah kami naikan ke atas kapal dan tak lama kapalpun mulai meninggalkan dermaga IPB, Binuangeun.
            Dalam kesempatan trip ini, tim G Tech yang turun terdiri tujuh para mania yang berasal dari Jakarta. Sesaat setelah keluar dari muara kami mulai menyiapkan empat buah piranti trolling.
            Menurut Kapten Muksin, spot pertama yang akan disambrangi ialah Benawo. Dengan gas konstan, kami mulai melakukan trolling. Setelah berputar-putar hingga ± 4 jam akhirnya kami tiba di spot Benawo.
            Disana sudah terdapat kapal KM. Jagat 3 dan Jagat 8. Tak berselang lama kami mulai memancing dasaran dengan menggunakan umpan irisan ikan tongkol. Sambaran pertama berhasil MM dapat dan tak berselang lama Reyno menyusul, double strike. Dengan mudah kami menaikan ikan kerapu.
             Tak lama berselang tim yang lain mulai strike namun kami belum berhasil mendapatkan ikan besar. Selama ± 3 jam kami pindah posisi pada spot yang sama, saying ikan yang diperoleh belum ada yang berukuran besar. Namun luamayan untuk menobati sakau memancing kami.
            Memasuki sore, Kapten mengajak kami untuk pindah dan menuju spot Karang Tengah. Rencananya kami nanti akan bermalam di Karang Tengah. Perjalanan dari Benawo ke Karang Tengah sekitar ± 2 jam.
            Seiring matahari tenggelam, kamipun sampai di Karang Tengah. Dengan penuh semangat kami kembali memancing dasaran. Anak buah kapal (abk) terlihat sibuk mempersiapkan makan malam dan lainnya sibuk mancing dengan teknik jigging.
            Ombak kala itu berkisar 1-1.5 meter dengan alun yang memabukan. Timah pemberat yang kami gunakan berukuran J12. Mengawali strike di Karang Tengah ialah Reyno yang berhasil menaikan ikan kerapu.
            Selanjutnya giliran Ali yang tak ketinggalan dengan berhasil menaikan ikan tongkol. Begitu pula dengan Halim yang terlihat asik jigging dengan jigg berukuran 30 gram, dengan sigap Halim berhasil menaklukan tongkol dengan teknik jigging.
            Semakin larut malam, arus bawah semakin kencang dimana timah pemberat J12x2 masih melayang. Akhirnya kami berinisiatif untuk jigging dengan metal jigg berukuran mulai dari 30-150 gram.
            Serangan tongkol di tengah malam semakin menjadi, baru satu hingga dua kali turun metal jigg, langsung disambar tanpa ampun. Strike mulai dari double hingga triple strike menghiasi keceriaan mancing kami di tengah malam.
            Bahkan abk juga turun melakukan jigging, sambil sesekali memperhatikan umpan konceran. Hingga abk yang berada di belakang kapal mendapatkan strike, ril shimano berukuraan 8000 dengan PE 4 menjerit dan PE terus keluar hingga 10 meter.
            Dengan usaha yang keras, handle ril mulai bisa digulung secara perlahan dan joran mulai di pompa naik turun. Fight berlangsung selama ± 10 menit, akhirnya ikan buruan mulai terlihat di permukaan air laut. Terlihat ikan barracuda berukuran besar sudah terlihat lemas.
            Secara sigap kedua abk lainnya menghujankan ganjo, sayang ganco yang pada bagian dada ikan terlepas dan akhirnya ganjo satunya tidak mampu menahan beban ikan. Baracuda dengan liat menghilang enta kemana, yang membingungkan kenapa sudah dua kali ganco ikan tidak mengambang.
            Abk terlihat kecewa, walau ikan sudah dinaikan tapi masih tercebur lagi ke laut. Dengan mocelnya barracuda besar tidak menyurutkan kami untuk tetap memancing, ikan tongkol tetap dengan ganas menyambar metal jigg yang kami gunakan.
            Namun ada pula ikan barracuda lainnya namun ukurannya tidak besar. Hingga langit mulai terang, ikan dengan otomatis berhenti makan. Sebagian dari kami masuk untuk istrirahat dan ada pula yang masih tetap mancing.
            Di hari kedua (06/4) , setelah sarapan pagi dengan menu ikan tangkapan, kami membicarakan tentang spot yang nantinya akan dikunjungi dan masih dalam sekitaran Karang Tengah.
            Kami berkesempatan menjajal dua titik spot yang ada, namun ikan yang kami peroleh masih berukuran kecil dan itensitas makannya sangat lamban. Akhirnya Halim memberikan saran untuk melakukan trolling sambil mengarahkan kapal ke arah dermaga.

            Benar saja filling dari Halim, selama melakukan trolling kami berhasil menambah dua perolehan ikan barracuda yang berhasil didapat Ali dan Halim, serta satu tambahan ikan wahu dari Reyno. Karena cuaca mendung mulai menyelimuti, akhirnya kami putuskan untuk menyudahi trip pertama ke Binuangeun bersama Tim G Tech. ndi

0 komentar:

Post a Comment