Berburu Predator Toman di Sambas | Tarikannya Bikin Ketagihan
Perjalanan trip wild fishing kali ini menceritakan tentang
berburu predator toman di Sungai Sambas, Kalimantan Barat. Trip ini merupakan ajang
trip bersama dengan beberapa klub mancing di antaranya Tabiler, Team Daiwa dan
Sambas Fishing Club.Trip berlangsung di awal bulan Juli berlangsung sukses dimana
banyak predator Toman yang berhasil ditaklukan.
Kabupaten Sambas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sambas
memiliki luas wilayah 6.395,70 km² atau 639.570 ha (4,36% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah Kabupaten
yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah provinsi
Kalimantan Barat.
Memancing
bukanlah perkara sulit bagi orang Sambas. Sebagai masyarakat yang hidup di
tepian Sungai memancing kadang menjadi profesi yang meng-asyikkan. Banyak target
memancing yang dapat dilakukan seperti memancing udang galah, ikan tapah,toman dan
lain-lainnya.
Tidak heran
bila orang Sambas dikenal banyak menjadi pemikir karena begitu mudah mendapat suplai
protein,khususnya ikan. Dimana ikan memiliki gizi protein yang cukup tinggi. Masyarakat
sana terbiasa memancing dengan cara tradisional dan tentunya berbekal perahu.
Bersama trip kali ini tergabung
para mania asal dari Jakarta dan Kalimantan sendiri. Seperti Achmadi dan Puji Astuti
asal Jakarta yang mewakilkan Tabiler. Eed dan Alif perwakilan dari Sambas
Fishing Club.Serta Abas Oakley, Teddy, Edwin, Agus dan Kapten Maat dari Team Daiwa.
Tim yang dari Jakarta
berangkat menuju Pontianak terlebih dahulu dan tiba pukul 14.00 waktu setempat.
Perjalanan dilanjutkan ke Sambas dengan menggunakan mobil dengan waktu tempuh sekitar
6 jam.Tanggal 10 Juli 2014, pagi hari pukul 05.00 kami sudah menaiki boot yang
tersedia.
Boot yang kami pergunakan dapat
mengangkut 3 orang plus kapten kapal. Waktu tempuh dari dermaga muara menuju
spot kurang lebih 3 jam lamanya. Untuk sewa kapal sendiri sangat bervariatif,
mulai dariRp 700 ribu hingga Rp 1 juta.Tentu spot yang kami tuju ialah spot ikan toman yang akan menjadi
target tangkapan kami.
Menurut
kapten Maat, spot yang kami kunjungi tidak hanya tersedia ikan toman saja, jika
sedang beruntung ikan seperti hampala dan tapah acap kali didapat. Akhirnya
kami mulai perburuan ikan toman. Lontaran pertama dan kedua spinner dari piranti
pancing kami tidak ada sambaran, namun begitu yang ketiga kami berhasil strike.
Woww…
Luar biasa hebat, Puji Berhasil strike .Karena
ini merupakan strike perdana ikan toman,
Puji dengan cekatan melakukan fight dengan
toman buruan. Ikan toman akhirnya berhasil di taklukan.“Luar biasa mancing toman
kali ini, tetapi kita harus super hati-hati karena banyak sekali pohon sepanjang
spot,” ujarnya.
Sementara Achmadi juga tidak mau ketinggalan dengan berhasil
pula menaikan ikan toman, ukurannya pun terbilang besar dari hasil tangkapan teman-teman
lainnya. Ikan toman berukuran 4 kg berhasil ditaklukan dan menjadikan tangkapan
toman terbesar.
Sedangkan
untuk tim lainnya juga tidak mau ketinggalan dengan berhasil menaklukan ikan toman
dan gabus. Ikan yang kami dapatkan berhasil kami rilis kembali. Jarak antara
spot satu dengan lainnya tidaklah jauh, jadi tidak memakan waktu lama ketika berpindah
spot.
Tangkapan
lain yang berhasil kami taklukan ialah ikan tapah, dimana ikan ini juga menjadi
target favorit bagi castingers. Selain tenaga dan perlawanan yang khas ikan tapah
juga syarat kandungan akan nilai proteinnya yang tinggi.
Puji
Astuti dan Achmadi mengaku merasa ketagihan dan kepincut dengan wild fishing. “Sungguh pengalaman yang
luar biasa buat kami berdua, kebetulan Bapak (Achmadi -red) kelahiran Kalimantan
barat. Jadi bisa sekalian mampir ke kampong halaman dan mancing casting,”
tuturPuji.
Sederet
agenda trip casting juga menjadi rencana kami untuk kembali mencari lokasi lainnya
yang memiliki potensi ikan predator liar. Hal ini untuk menambah jam terbang khususnya dengan menggunakan piranti
bait casting dan menambah persahabatan sesama castingers di daerah lain. Ndi seperti
dikisahkan puji astuti
Puji
Astuti
Ketika
pertama menggunakan BC
Ketika dihubungi Mancing
Mania (MM) Puji Astuti langsung menceritakan pengalaman kedua kalinya turun
dalam ajang trip wild fishing di Sambas. Penggunaan piranti Bait Casting
sebetulnya masih dalam proses melancarkan penggunaan.
Hebatnya,
Lady Angler yang satu ini langsung dengan mudah beradaptasi dan terbilang handal
ketika berhasil melontar lure, saat strike
dan fight. “Kalau mancing di laut
dan empang saya sudah terbiasa, namun kali ini pengalaman baru untuk Saya. Pertama
sering backlash, beruntung ada pengarahan dari teman-teman Team Abas
Oakley.Saya langsung bisa menggunakan piranti BC saya,” ujar Puji. ndi
0 komentar:
Post a Comment