Pages

Total Viewer

PT. Central Sarana Pancing. Powered by Blogger.

Popular Posts

Ganasnya Sambaran Dog Tooth Gosong Terminal


FISHING TRIP SEPT 19-21-2014


Bermula dari ketemuan dan konkow di toko pancing DP Fishing Mart Teluk Bandar Lampung, kami membuat rencana untuk nge-trip dibulan September 2014,  karena biasanya memang satu bulan sekali kami pergi untuk mancing,  terakhir kali sebelum bulan puasa. Karena sudah cukup lama kami tidak pergi mancing maka rasa kangen dengan tarikan monster monster ikan di perairan Lampung membuat kami jadi ketagihan, penyebab lainnya adalah kurang bagusnya cuaca di bulan Agustus yang membuat kami mengurungkan niat untuk nge-trip.
Pada tanggal 3 September seperti biasanya pada saat kumpul kumpul maka kami buatlah rencana untuk ngetrip di tanggal 19-21 September 2014 karena keinginan dan rasa kangen yang sudah lama tidak bertarung dengan ikan ikan ukuran besar di perairan Lampung yang sudah cukup terkenal dengan spot spotnya seperti SMR (sea mount reef), Gosong Pasir, Gosong Terminal, Gosong Sendal, Blupuk dan banyak lagi spot spot yang lain yang cukup menjanjikan dan adanya referensi dari kalender Memancing 2014 dari majalah Mancing Mania edisi 2456 Agustus -19 september 2014 maka kita sepakati untuk ngetrip ditanggal tersebut.
Edisi trip kali ini agak special karena biasanya kita ngetrip dengan jumlah angler antara 10-12 orang maka trip kali ini rencana yang akan berangkat hanya 6 orang, persiapannyapun sudah mulai dilakukan dengan menjajaki schedule kapal untuk booking waktunya, semula tanggal tersebut kapal Singa Laut yang biasanya membawa kami sudah full book bulan September ini, harapan untuk mancing di bulan September sedikit menipis karena hampir semua kapal sudah terbooking, tapi memang dasar rezeki beberapa hari setelah contact dengan pengelola kapal, kita dikabari ada yang membatalkan rencana tripnya sehingga kamipun dihubungi dan bisa berangkat ditanggal tersebut.
Tiga hari sebelum hari H kami berkumpul lagi di toko DP fishingMart Teluk Bandar Lampung untuk membahas persiapan trip kali ini, ternyata dua orang dari teman kami tidak jadi ikut karena ada keperluan dalam pekerjaan yang cukup mendesak. Akhirnya membuat trip kali ini tambah special lagi karena kami berangkat hanya 4 orang saja terdiri dari saya Thoni, Jhon, Wandi dan Olfi, tekad sudah bulat untuk tetap berangkat.
Jam 8 : 00 WIB pagi  seperti biasa kami sudah kumpul di Kapal Singa Laut yang nyandar di TPI Lempasing sengaja kami pilih di TPI Lempasing agar lebih dekat, sebenarnya Kapal Singa Laut punya dermaga sendiri di Pantai Mutun, tapi dengan alasan praktis maka kami berangkat dari TPI Lempasing,  Saya yang lebih duluan datang karena seksi sibuk yang menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan mancing selama 2 malam 3 hari, mulai dari umpan dan perbekalan, selang bebarapa menit muncul Jhon dan Wandi dengan peralatan tempurnya yang sangat lengkap, tinggal nunggu satu orang lagi Olfi yang datang terakhir, lengkap sudah 4 orang sudah berkumpul di kapal, setelah bercanda gurau sebentar sambil sarapan yang kami bawa, kami  meminta Kapten kapal bernama Dalim, dengan 4 orang ABK terdiri dari Fuad, Roni, Zul dan Basri untuk segera berangkat karena waktu tempuh di spot pertama memakan waktu 7 jam perjalanan dengan rata rata kecepatan kapal 9-10 knot, jangkar kapal ditarik dan kamipun berlayar dengan penuh canda dan harapan bahwa trip kali ini bisa sukses, tujuan kami adalah ke spot Gosong Terminal yang cukup terkenal dengan monster monster Tuna Gigi Anjing atau Dog Tooth-nya.
Dalam perjalan seperti biasa kami dibantu oleh ABK mempersiapkan perlatan yang akan digunakan, saya pertama kali menyiapkan joran dan overhead untuk trolling karena selepas Legundi, 2 jam perjalanan biasanya kami turunkan piranti piranti untuk trolling, ternyata hanya saya yang melakukan trolling yang lainnya menyiapkan piranti untuk Jigging, ngocer dan mancing dasaran. Tehnik trolling biasa dilakukan untuk mengisi waktu dalam perjalan yang memakan waktu lama, ya iseng iseng yang sering berhadiah disambar ikan monster seperti, Tenggiri, Baracuda, Tuna, Lemadang, GTdan lain lain.
Sudah 4 jam perjalanan tanda tanda sambaran belum juga ada mungkin belum melewati karang yang agak dangkal sehingga ikan tidak melihat umpan trolling saya,  gumam saya dalam hati sambil menghibur diri, kapal terus melaju menerjang ombak yang lumayan  besar ditambah  angin yang cukup kencang tapi karena kapal Singa Laut yang biasa kami pakai ini cukup stabil dengan panjang 23 meter, dan lebar 5,5 meter maka perjalanan dapat kami nikmati.
Tiba tiba reel overhead saya berbunyi berderit kencang dan spontan ABK teriak strike…! dan sayapun terkejut dari rasa kantuk yang mendera, kapten kapal menghentikan kapalnya dan dengan sigap joran saya pegang dan saya gulung reel yang terus berderit dengan tehnik pompa maka penampakan ikanpun sudah mulai kelihatan,  setelah beberapa menit kemudian ternyata trolling saya disambar oleh ikan GT dengan ukuran 4,5 kiloan, lumayan dari pada loe manyun pikir saya…J, saya tambah bersemangat untuk meneruskan tehnik trolling ini, benar mungkin kapal sudah melewati karang karang yang agak dangkal sehingga dapat sambaran , saya turunkan kembali Rapala ukuran 22 stainless  warna merah putih. Benar selang 15 menitan kapal jalan kembali Reel overhead saya berderit kencang lagi, semua berteriak Strike…..!!! tapi kali ini reel tidak bisa berhenti berderit, walau drag sudah ditambah tapi reel terus ditarik kencang, sehingga saya kewalahan menahan joran yang terus melengkung dan reel terus menderit sehingga tali PE 8 di reel saya sudah menipis dan tinggal sedikit tapi tarikan ikan belum juga berhenti, karena tali PE sudah mau habis maka terpaksa drag saya pindahkan ke arah full alias drag mati agar berhenti dan tali tidak habis, harapan agar reel berhenti berputar,   malah tali PE 8 saya putus tidak bisa menahan tarikan ikan yang belum tahu penampakannya, yah…semua kecewa dan penasaran ikan apa gerangan yang sudah menyambar trolling saya dan tidak memberi kesempatan kepada kami untuk fight dan memompa joran barang satu kalipun, apa boleh buat mungkin ikan belum mau dibawa ke rumah tali PE yang panjangnya 300 meterpun hanya tinggal 35 meteran lagi…leemmessss !!! L, stop trolling karena nggak bawa serap tali PE yang panjang,  kami focus meneruskan perjalan untuk sampai di spot pertama kami.
Jam 15: 45 kami sampai pada spot pertama, saya, Jhon, Wandi, dan Olfi sudah tidak sabaran untuk menurunkan joran yang memang sudah disiapkan dan rencananya kami akan mancing dasaran terlebih dahulu karena masih sore dengan target ikan seperti ikan kakap merah, wakung, kikil, lipas, lencam babi atau tambak monyong, kadal, kurisi yang menghuni dasaran di spot pertama ini. Satu persatu ikan dengan ukuran dari setengan kiloan sampai 2,5 kiloan berhasil kami naikkan, tapi dengan arus yang semakin kencang dan angin yang berlawanan dengan arus membuat kondisi fisik kamipun agak goyah dan saya dan Olfi tumbang mabuk laut, terpaksa harus istirahat, sementara Jhon dan Wandi masih terus lanjut meladeni tarikan ikan dengan tehnik dasaran. Sampai malam itu angin dan arus tidak menunjukkan tanda tanda mau meredah bahkan arus bertambah kencang dengan satu arah hanya pada satu sisi ke samping kanan cenderung ke depan kapal berlawanan dengan arah angin dan arah kapal, akhirnya semua memutuskan untuk berhenti dan beristirahat sejenak menunggu cuaca dan arus sedikit meredah sambil beristirahat sejenak untuk meredakan rasa mual dan pusing yang mendera kami karena goncangan ombak yang lumayan extreme. Kapten Dalimpun memutuskan untuk pindah spot bergeser menuju spot berikutnya yang berjarak kira kira 45 menit perjalanan dengan kedalamalan air 60 meteran, karena arus dan galurpun belum redah maka kami hanya turun jangkar tapi tidak menurunkan piranti apapun menunggu arus agak berkurang.
Pada jam 22 : 00 malam, angin sedikit mereda, Jhon dan Wandi berinisiatif untuk mencoba tehnik jigging yang pirantinya memang sudah dipersiapkan tapi dari tadi belum sempat diturunkan, bergantian metal jig diturunkan dengan tehnik vertical jig dan casting jig, sepuluh menit pertama belum dapat respon alias metal jig belum dapat sambaran juga, tapi mereka berdua tidak putus asa karena titik titik spot yang sudah ditandai dalam GPS dan Fishfindernya kapal Singa Laut di spot Gosong Terminal ini terkenal dengan monster Dog Toothnya yang cukup ganas sambarannya dan biasanya dengan tehnik konceranpun mereka tak jarang mengejutkan dan memutuskan banyak pancing para anglers yang kurang siap dan kurang sigap. Mungkin karena rasa penasaran yang tinggi Jhon dan Wandi yang baru pertama ngetrip dengan kapal Singa Laut terus mencoba mengexplore spot dengan hujaman metal Jig-nya yang berukuran 100 gr dan 80 gr berulang ulang, tak lama ada teriakkan dari Jhon…..Strike !  joran melengkung dan reel yang memang sudah distel setengan dragpun menderit kencang khas sambaran ikan Dog Tooth atau Tuna Gigi Anjing yang terkenal dengan perlawanannya yang tak gampang menyerah dengan terus meronta ronta mengangguk anggukan kepalanya untuk melepaskan mata pancing yang ada di mulutnya, lebih kurang 15 menit akhirnya ikanpun meyerah ditangan Jhon, benar ikan Dog Tooth pertama berukuran 13 Kilo berhasil diangkat, tak lama kemudian gantian Wandi yang disambar metal Jignya dan Strike….! teriaknya, jorannyapun melengkung, Wandi nampak tenang melayani perlawanan ikan  dengan sabar dia memompa jorannya sampai ikan akhirnya menyerah juga,  Dog Tooth kedua landed dengan ukuran lebih besar  berkisar 15 kiloan. Dalim kapten kapalpun nggak mau ketinggalan untuk mencoba peruntungannya dengan menurunkan metal jig juga tak lamapun dapat sambaran juga dan Strike teriaknya,Tuna Gigi Anjing ukuran sedang 9 kiloan menyerah dan berhasil juga diangkat, setelah itu parade strike terus terjadi bergantian antara Jhon dan Wandi tak jarang Strike mereka berbarengan alias double strike,  ternyata ikan Dog Tooth memang sedang berkumpul dibawah kapal yang terus menembakkan lampu tembaknya ke dasar laut untuk menarik ikan ikan kecil dan cumi berkumpul karena adany cahaya lampu tersebut, dan ikan ikan kecil dan cumi tersebut menjadi incaran para Dog Tooth tadi, makin malam strike belum berakhir bahkan semakin mengganas seganas ombak dan arus pada malam itu, Strike bergantian antara Jhon, Wandi dan Kapten Kapal terus berlangsung sampai  jam 4 pagi, total Dog Tooth yang berhasil didaratkan berjumlah 16 ekor dari ukuran mulai 7 Kilo sampai 19 Kiloan di malam pertama itu, sementara saya dan Olfi masih bangun dan tidur lagi karena masih pusing dengan goncangan ombak dimalam itu.
Siangnya di hari kedua, walau cuaca masih belum banyak berubah kami melanjutkan untuk mengisi box box ikan kami dengan kembali ke tehnik dasaran karena kalau siang hari tehnik jigging kurang effectif kami lakukan, sama dengan hari pertama dimana ikan ikan lencang babi atau tambak monyong yang masih mendominasi pendapatkan kami , dismaping beberapa ikan GT, Kikil, Kurisi, Wakung termasuk ikan karang Taji Taji melengkapi dan mulai memenuhi box box ikan kami, karena arus masih menyamping dari satu sisi maka kamipun hanya bisa memancing dari satu sisi saja tapi semuanya saya, Jhon, Wandi dan Olfi serta ABK kapal dan kapten Kapal bergantian strike terus dari pagi sampai sore hari di beberapa titik spot yang ada di gosong terminal
Untuk malam kedua kalau cuaca sama sekali tidak berubah  kami berembuk dan berencana untuk bertahan dulu sampai  jam 22 : 00 di Gosong Terminal karena masih ada spot Tuna Gigi Anjing disana yang belum kami datangi dan jaraknya hanya 25 menit saja dari spot spot sebelumnya, jika cuaca tidak berubah dan ikan Tuna Dog Toothnya ternyata tidak nyambar maka rencananya kami akan pindah ke spot lain lebih ke pinggir mendekati daratan dengan nama spotnya Blupuk 2 jam perjalan dari Gosong terminal dimana kami pernah panen tenggiri 28 ekor dan yang terbesar ada 30 kiloan pada bulan Maret 2014 yang lalu.
(Sore harinya kami sudah berada di spot Terminal 1 yang dalam memori GPS dinamakan, benar cuaca masih  belum menunjukkan ada perubahan meredah, kapal kapal lain yang pada hari itu juga ngetrip sudah banyak yang  lari ke spot yang lebih pinggir untuk mencari dan berlindung di dari arus dan galur yang lumayan tinggi, dari pantauan radio panggil sesame kapten kapal sudah banyak yang mengajak kapten kapal kami untuk sama sama ke Blupuk,  spot yang biasanya tempat menghindar dari arus dan galur yang kencang tapi feeling kapten Dalim untuk bertahan karena masih penasaran dengan spot satu lagi dan berharap monster Dog Tooth-nya lebih galak lagi sambarannya di malam ke dua ini dan berencana akan baru pindah jam 22:00WIB kalau cuaca masih tidak bersahabat juga. Ternyata benar malam itu habis makan malam Saya, Jhon, Wandi, Olfi dan Kapten kapal  menurunkan kembali metal jig kami dengan target ikan  Dog Tooth dan sesuai dengan harapan kami, satu persatu metal jig disambar dengan lebih ganas yang menyebabkan 5 Metal Jig ukuran 100gr dan 80 gr  putus dan satu Joran patah setelah mengangkat Doggy yang keempat kali dengan berat 17 kiloan, ABK Kapal sampai kewalahan membantu untuk mengangkat ikan yang berhasil hook up, sepanjang malam itu sampai jam 4 pagi kami berhasil mengangkat 20 ekor lagi, sehingga total ikan Tuna Gigi Anjing yang berhasil kami dapatkan berjumlah 36 ekor dan total semua ikan jenis campuran yang berhasil kami bawa pulang ± 600 kg, Trip yang cukup sukses, menantang karena cuaca dan kondisi yang sedikit extreme tapi dengan hasil yang sangat memuaskan, pagi harinya jam 6 pagi kapal sudah angkat jangkar dan kami putuskan untuk pulang lebih awal karena sudah cukup letih meladeni perlawanan monster monster Tuna yang ada di Gosong Terminal perairan Lampung. Saya Thoni, Jhon, Wandi dan Olfi akan datang kembali bersama kapal Singa Laut ke sana dalam waktu dekat untuk ngetrip dan merasakan kembali ganasnya tarikan Dog Tooth Gosong terminal yang memang dahsyat perlawanannya. 
 

0 komentar:

Post a Comment